Kamis, 20 Maret 2014

Gempa Bumi

Gempa Bumi merupakan salah satu bencana alam paling merusak dan sayangnya gempa bumi sangat sering terjadi di beberapa daerah termasuk Indonesia.
Gempa bumi ada berbagai macam, ada gempa tektonik, gempa vulkanik, dan lain-lain. Gempa tektonik merupakan gempa yang disebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik. Gempa vulkanik merupakan gempa yang disebabkan oleh aktifitas magma didalam bumi, biasanya tejadi sebelum gunung meletus. Gempa bumi juga bisa disebabkan oleh runtuhnya sebuah gua hingga jatuhnya sebuah meteor yang cukup besar dan menabrak permukaan bumi, bahkan gempa bumi juga bisa berasal dai aktifitas manusia seperti ledakan bom dan lain-lain.
Penyebab gempa bumi memang banyak, tapi yang akan dibahas disini adalah gempa tektonik.
Kulit bumi terdiri dari beberapa bagian yaitu, inti bumi, lapisan mantel, dan kerak bumi atau litosfer. Lapisan inti merupakan pusat bumi, mantel bumi merupakan merupakan lapisan yang menyelubungi inti bumi, lapisan ini relative sangat panas dan dapat bergerak karena pendistribusian panas yang disebut dengan aliran konveksi. Kerak bumi merupakan lapisan terluar dari bumi, dan lempeng tektonik merupakan bagian dari kerak bumi bagian bawah dan lapisan mantel. Lempeng tektonik terdiri dari beberapa potongan ada lempeng tektonik yang kecil hingga yang sangat besar. Lempeng tektonik selalu bergerak perlahan-lahan, saling menjauh, bergesekan dan bertabrakan satu sama lain.

Permukaan lempeng tektonik cukup kasar, ketika dua lempeng tektonik saling bergesekan atau bahkan bertabrakan dua lempeng tersebut sewaktu waktu akan saling mengunci hingga tidak bisa bergerak sama sekali, tapi lempeng tersebut terus berusaha untuk bergerak sehingga terjadi pengumpulan energi dipertemuan antar lempeng tersebut sampai pada akhirnya batuan lempeng tersebut tidak mampu lagi menahannya dan akhirnya terjadilah gempa bumi.
Lapisan lempeng tektonik ini selalu bergerak sepanjang waktu sehingga gempa bumi sebenarnya sangat sering terjadi namun energi yang dilepaskanya sangat kecil dan dampaknya tidak terasa oleh manusia. Meskipun lempeng tektonik bergerak relative lambat sekitar 0-15 cm pertahun namun ukurannya bisa sangat besar hingga energi yang dilepaskannya bisa dirasakan dipermukaan bumi sebagai sebuah gempa bumi dan bisa sangat merusak. Gempa bumi bisa terjadi dalam waktu yang cukup singkat sekitar beberapa detik hingga waktu yang cukup lama sekitar beberapa menit, terkadang gempa bumi juga bisa terjadi berturut turut dengan selang waktu yang cukup singkat, bisa dalam hitungan menit maupun hitungan jam. Jika gempa bumi terjadi di dasar lautan dan cukup kuat, gempa ini bisa berpotensi mengakibatkan tsunami.
Jadi memang gempa bumi itu merupakan siklus alam yang tidak bisa dicegah, kita hanya bisa menanggulanginya dan meminimalkan dampak dari gempa yang sulit untuk di prediksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar