Gempa Bumi merupakan salah satu bencana alam
paling merusak dan sayangnya gempa bumi sangat sering terjadi di beberapa
daerah termasuk Indonesia.
Gempa bumi ada berbagai macam, ada gempa tektonik,
gempa vulkanik, dan lain-lain. Gempa tektonik merupakan gempa yang disebabkan
oleh pergeseran lempeng tektonik. Gempa vulkanik merupakan gempa yang disebabkan
oleh aktifitas magma didalam bumi, biasanya tejadi sebelum gunung meletus.
Gempa bumi juga bisa disebabkan oleh runtuhnya sebuah gua hingga jatuhnya
sebuah meteor yang cukup besar dan menabrak permukaan bumi, bahkan gempa bumi
juga bisa berasal dai aktifitas manusia seperti ledakan bom dan lain-lain.
Penyebab gempa bumi memang banyak, tapi yang akan dibahas disini adalah
gempa tektonik.
Kulit bumi terdiri dari beberapa bagian yaitu, inti
bumi, lapisan mantel, dan kerak bumi atau litosfer. Lapisan inti merupakan
pusat bumi, mantel bumi merupakan merupakan lapisan yang menyelubungi inti
bumi, lapisan ini relative sangat panas dan dapat bergerak karena
pendistribusian panas yang disebut dengan aliran konveksi. Kerak bumi merupakan
lapisan terluar dari bumi, dan lempeng tektonik merupakan bagian dari kerak
bumi bagian bawah dan lapisan mantel. Lempeng tektonik terdiri dari beberapa
potongan ada lempeng tektonik yang kecil hingga yang sangat besar. Lempeng
tektonik selalu bergerak perlahan-lahan, saling menjauh, bergesekan dan bertabrakan
satu sama lain.
Permukaan lempeng tektonik cukup kasar, ketika dua
lempeng tektonik saling bergesekan atau bahkan bertabrakan dua lempeng tersebut
sewaktu waktu akan saling mengunci hingga tidak bisa bergerak sama sekali, tapi
lempeng tersebut terus berusaha untuk bergerak sehingga terjadi pengumpulan
energi dipertemuan antar lempeng tersebut sampai pada akhirnya batuan lempeng
tersebut tidak mampu lagi menahannya dan akhirnya terjadilah gempa bumi.
Lapisan lempeng tektonik ini selalu bergerak
sepanjang waktu sehingga gempa bumi sebenarnya sangat sering terjadi namun
energi yang dilepaskanya sangat kecil dan dampaknya tidak terasa oleh manusia.
Meskipun lempeng tektonik bergerak relative lambat sekitar 0-15 cm pertahun
namun ukurannya bisa sangat besar hingga energi yang dilepaskannya bisa
dirasakan dipermukaan bumi sebagai sebuah gempa bumi dan bisa sangat merusak. Gempa
bumi bisa terjadi dalam waktu yang cukup singkat sekitar beberapa detik hingga
waktu yang cukup lama sekitar beberapa menit, terkadang gempa bumi juga bisa
terjadi berturut turut dengan selang waktu yang cukup singkat, bisa dalam
hitungan menit maupun hitungan jam. Jika gempa bumi terjadi di dasar lautan dan
cukup kuat, gempa ini bisa berpotensi mengakibatkan tsunami.
Jadi memang gempa bumi itu merupakan siklus alam yang tidak bisa dicegah, kita hanya bisa menanggulanginya dan meminimalkan dampak dari gempa yang sulit untuk di prediksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar